Bagaimana Kalian Dapat Lebih Unggul Dari Pelamar Lain?
Table of Contents
Cara Buat Portofolio Yang Menarik Dan Profesional- Di jaman sekarang ini, latar belakang sebuah pendidikan dan nilai sebagai tolok ukur atau setandar kalian untuk diterima kerja di sebuah perusahaan. Saat ini juga banyak lulusan dari Universitas ternama yang memiliki predikat lulusan terbaik dan nilai tinggi, namun dalam hal mencari pekerjaan mereka tetap akan sama-sama bersaing dengan pelamar yang lain.
Itulah mengapa, timbul sebuah pertanyaan di atas yang perlu kalian siapkan jawabannya dengan baik saat mulai sebuah persaingan melamar suatu pekerjaan. Bila kalian hanya melampirkan Curriculum Vitae (CV) saja tidaklah cukup. Kalian harus melampirkan informasi lebih mengenai pengalaman, pencapaian, kemampuan, serta potensi yang kalian miliki. Nah, semua informasi tersebut bisa kalian cantumkan dalam bentuk portofolio.
Portofolio ini merupakan sebuah dokumen berisi riwayat pengalaman organisasi atau pengalaman kerja, pencapaian (achievement), hingga kumpulan hasil karya yang pernah kalian ciptakan. Portofolio harus kalian buat dengan baik supaya perusahaan dapat melihat kemampuan dan kualitas yang ada di diri kalian. Tentunya, isi portofolio ini juga disesuaikan dengan pekerjaan yang ingin kalian lamar, ya.
Nah, kami akan mejelaskan bagaimana cara membuat portofolio supaya terlihat menarik dan profesional? Yuk, kita ikuti tipsnya berikut ini!
1. Apa Saja Yang Ingin Ditunjukkan Pada Portofolio Kalian
Sebelum menyusun portofolio, tentu kalian harus menentukan mengenai apa saja yang ingin kamu tunjukkan ke perusahaan. Tidak semua hal yang telah kalian capai harus dimasukkan ke dalam portofolio, ya. Pilih beberapa hasil karya yang menurut kalian paling menunjukkan kemampuan dirimu dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang ingin di lamar.
Sebagai contoh, kalian ingin melamar sebagai seorang graphic designer. Maka, kalian dapat mencantumkan skills yang kalian punya dan berhubungan dengan pekerjaan tersebut. Contohnya,kalian sangat pandai dalam menggunakan software desain, seperti Adobe Illustrator, Photoshop, Canva, CorelDraw, dan sebagainya. Hasil karya tersebut dapat kalian lampirkan berserta hasil gambar-gambar desain yang pernah kalian buat.
Nah, bila kalian juga mempunyai kemampuan yang dapat menunjang pekerjaan kalian nantinya, kalian juga bapat melampirkanya juga di dalam yang kalian buat portofolio kalian.
2. Susun Informasi Ke Dalam Kategori
Karena sebuah portofolio merupakan kumpulan dari beberapa dokumen yang banyak dan kalian perlu menyusun portofolio agar HRD dapat menemukan informasi kalian dengan mudah. Dengan cara kalian bisa kelompokkan informasi ke dalam beberapa kategori, seperti pernyataan pribadi, pengalaman organisasi atau kerja, contoh karya yang pernah kalian buat, sertifikat, dan referensi.
Lalu informasi pribadi, kalian letakkan di bagian awal lembar portofolio. Isinya kurang lebih sama seperti CV, namun ini dibuat ringkas. Umumnya, menjelaskan tentang riwayat pendidikan terakhir, kelebihan, serta hal-hal yang kalian kuasai.
Kemudian di halaman berikutnya kalian dapat mencantumkan pengalaman kerja. Yang dijelaskan dengan rinci tentang hal apa saja yang dapat kalian kerjakan Jika kalian pernah menjalankan suatu projek, itu juga akan menambah poin plus portofolio kalian, lho. Nah, kalau kalian belum memiliki berpengalaman atau masih fresh graduate, bisa diisi pengalaman organisasi yang pernah kalian ikuti.
Selanjutnya pada lembar terakhir, kalian dapat lampirkan referensi atau testimoni terhadap karya yang kalian buat. sebagaitujuan untuk menghindari penilaian yang subjektif dan menambah yakin sang penguji atau HRD tentang seberapa kemapuan kalian. Nah, kalian juga bisa minta penilaian dari rekan kerja, atasan, atau klien. Kedua hal ini, bisa menjadi bahan pertimbangan yang sangat berguna perekrut terhadap kemampuanmu.
3. Buat Agar Menarik Secara Visual
Desain portofolio harus kalian perhatikan. Jangan terlalu banyak memberikan ornament sehingga malah sulit dipahami dan justru akan membuat bingung ketika membacanya. Buatlah secara sesederhana supaya nyaman dibaca dan to the point. Fokus pada informasi yang kalian sampaikan, bukan yang lain. Supaya tidak terlalu padat informasi, kalian juga dapat menyertakan link yang bisa mengarah ke deskripsi lengkap dan kumpulan karya kalian yang lainnya. Selain itu, di era serba digital ini, banyak website yang bisa kalian gunakan untuk membuat portofolio secara online.Jadi akan lebih simpel dan mudah diakses.
Kesimpulan:
Nah, itulah beberpapa tips dari kami yang dapat kalian gunakan untuk membuat sebuah portofolio agar terlihat lebih menarik dan enak ketika dibaca. Layaknya CV, portofolio kalian juga harus selalu up-date, supaya contoh karya yang kalian tampilkan bisa merepresentasikan perkembangan diri kalian dari waktu ke waktu.